This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 13 September 2012

WAKTU PUN MENANGIS UNTUK KITA (bag 3)



Rabu, 1 Agustus 2012
            Pukul 16.30 WITA. Hari tampak cerah. Awan menyelimuti angkasa, menjadikan suasana begitu bersahaja. Cuaca begitu bersahabat dengan alam yang seakan terus bertasbih menyebut asmaNya. Secara seksama dapat dirasakan, betapa harmonisasi alam ini sangatlah indah. Sungguh tiada yang dapat menandingi ciptaanNya.

Senin, 10 September 2012

Perkembangan Peradaban Islam


    Dunia Islam semakin berkembang. Pemikiran dan peradaban Islam mewarnai daerah di berbagai belahan dunia secara pelan-pelan namun pasti. Lambat laun, negara-negara Islam pun mulai bermunculan. Tidak hanya di daerah India dan Afrika, namun juga sampai ke Asia. Salah satunya adalah negeri yang kita cintai ini, Indonesia.
    Setelah berlalunya masa kegelapan (dark age), dunia barat mulai melakukan ekspansi ke berbagai daerah. Dominasi Eropa mulai dirasakan di penjuru dunia. Belanda menjajah Indonesia, Inggris mengkonsilidasi kerajaan mereka di India dan Afrika, Rusia mengambil Asia dalam, Perancis memasuki Aljazair, dan lain sebagainya.
    Banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya penetrasi kolonial barat. Hal ini pun berpengaruh besar pada perkembangan Islam selanjutnya. Lenyapnya Kerajaan Usmani adalah salah satu dampak yang dirasakan umat Islam. Tersudutnya umat Islam menjadi motivasi tersendiri dalam menimbulkan rasa nasionalisme di berbagai daerah. Umat Islam sadar akan adanya perubahan dan gebrakan.
    Dalam tulisan ini akan dipaparkan tentang perkembangan pemikiran peradaban Islam pada masa modern; dari masa penetrasi kolonial barat terhadap dunia Islam, kesadaran umat Islam akan sebuah reformasi, hingga akhirnya dunia Islam bisa terbebas dari jeratan kolonial Barat.

Minggu, 09 September 2012

WAKTU PUN MENANGIS UNTUK KITA (bag 2)

Rabu, 1 Agustus 2012
    Pukul 05.15 WITA. Gelap masih menyelimuti, namun tidak lama lagi akan berganti fajar yang indah. Sayang, sulit menemukan momen sunrise di Kota Banjarmasin yang terlalu padat dengan rumah. Terlepas dari hal itu, aku merasa sunrise tidak hanya terlihat, tapi juga dapat dirasakan. Ya...aku kadang merasakannya di dalam diriku sendiri. Bukan sunrise yang biasa. Bukan pula sunrise yang hanya muncul di pagi hari. Aku kira semua orang mempunyai sunrise-nya masing-masing. Ia adalah ketika kita membuka mata dari tidur, menghirup udaranya secara sadar, dan mulai menjalani kehidupan dengan penuh semangat. Itulah sunrise yang kumaksud.

WAKTU PUN MENANGIS UNTUK KITA (bag 1)

Selasa, 31 Juli 2012
    Panas terik menyengat. Asap knalpot kendaraan di sana-sani ikut meramaikan suasana. Debu terus saja beterbangan di mana-mana, tersapu oleh angin kota. Belum lagi kebisingan yang lahir dari beragam sumber suara. Suara kendaraan roda dua dan empat beserta klaksonnya, orang yang berjualan, kernet, tukang ojek, sekumpulan orang yang ngalor ngidul berbincang-bincang, bahkan kambing yang makan rumput di pinggir jalan pun ikut andil dalam konser kebisingan tersebut. Hampir saja tubuhku lunglai dibuatnya, apalagi dengan keadaan berpuasa seperti sekarang ini. Untung saja pertahanan imanku masih kokoh. Kalau tidak, mungkin saja air aqua yang aku bawa dari rumah tadi telah bersarang di dalam perutku. 

‘IA JUGA PUASA KOK’

Ihsan melihat jam tangannya. Masih ada waktu sekitar tiga jam sebelum check in. Seraya meregangkan tubuhnya, ia mengeluarkan buku dari tasnya dan membacanya. Hal ini dilakukannya untuk menunggu waktu keberangkatan.
Sebelumnya, demi mendapatkan tiket pesawat yang murah, ia berangkat dari Yogyakarta menuju Bandara Juanda yang ada di Surabaya. Ia rela menempuh jarak yang lumayan jauh, menghabiskan waktu hampir delapan jam lebih. Pikirnya, daripada berangkat dari Yogyakarta dengan harga tiket yang lumayan akan menguras tabungannya, mending ia berangkat dari Surabanya. Ia dapat menekan biaya hampir 50%.
Untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi ketika di jalan, apakah itu macet, bis yang mogok, dan lain sebagainya, ia berinisiatif untuk datang lebih awal di bandara. Sekarang ia pun duduk santai sambil membaca buku yang ia bawa.