This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 26 September 2013

Nasehat Puitis



Manusia semakin kebablasan
Terperosok dalam lembah kreativitas Iblis
Manusia semakin kebingungan
Tak Tahu arah terlena
Dan terlarut oleh nikmat dunia

JIKA



jika derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa, sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti

Jika kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa tidak dinikmati saja, sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa

Jika luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa, sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama

AMBISIKU



Oleh: Muhammad Qamaruddin

Ambisi kalian bukanlah ambisiku

Memaksakan kehendak pun takkan bisa menerjal dinding keyakinanku

Aku kokoh…memilin nasibku sendiri dengan benang-benang realita hidup

Kain lembaran takdir adalah milikku…bukan milik kalian

Aku atas aku…langkahku, jalanku, lariku, tujuanku

Konsekuensi dari pengorbanan untuk hidup bersama dunia

Tiada, ada, tiada, dan ada…kemudian kekal dalam perspektif Ilahi

Rabu, 18 September 2013

TRADISI MEWARUNG




Oleh: Muhammad Qamaruddin

Aku berasal dari kota Kandangan, Hulu Sungai Selatan, salah satu kabupaten yang ada di daerah “Banua Anam”, Kalimantan Selatan. Apabila anda datang melalui Bandara, maka anda hanya perlu mencari “motor kol” (baca: colt) untuk menuju kesana. Mintalah untuk diantarkan ke kota Kandangan. Seandainya tidak macet, maka perjalanan hanya akan memerlukan waktu sekitar dua jam. Alat transfortasi “motor kol” ini pun tidak sulit dicari. Kandangan adalah “palaluan” orang-orang yang ingin ke Banua Anam. Oleh karena itu, anda mudah untuk menemukan “Kol-kol” yang Berseliweran menuju kota-kota di Banua Anam.

MANUSIA DAN TUGASNYA






 Oleh: Amir Hamzah

Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Qs. Al-Baqarah [02] :30)

Sejak dahulu para pakar telah mencoba meneliti perihal makhluk yang bernama manusia dengan berbagai teori yang bersumber dari logika. Para Filsuf mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang cenderung terus menerus mencipta (uncountable creator). Para ahli ilmu sosial mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang cenderung berkumpul (zoon politicon) sehingga merasa tersiksa kalau diasingkan dari pergaulan antar manusia. Sedangkan ahli jiwa mengatakan bahwa manusia itu adalah makhluk yang yang punya perasaan (felling), makhluk yang berpikir (thinking), dan berkeingingan (willing). Dan para ahli biologi mengatakan bahwa manusia itu tersusun dari unsur-unsur hayati.

Selasa, 17 September 2013

ABAHNYA DAN MAMANYA PADA MASYARAKAT BANJAR



Abahnya dan Mamanya pada Masyarakat Banjar

Oleh: Muhammad Qamaruddin

“Adapun giliran babacaan pada minggu ini, di rumahnya Haji Mardiana atawa Mamanya Dina. Kami ulangi sakali lagi...,”

Kalimat berbahasa Banjar di atas mempunyai arti, “Adapun giliran (tempat) pengajian pada minggu ini, (yaitu) di rumah Haji Mardiana atau Mamanya Dina. Kami ulangi sekali lagi...” Pada kalimat tersebut ada dua kata yang bergaris bawah, yaitu Mamanya Dina. Sebenarnya apa makna dari dua kata tersebut?

KONSEP IDEAL BERSOSIAL




Oleh: Muhammad Husnul Faruq

!يَا أَبَا ذَرٍّ, إِذَا طَبَخْتَ مَرَقَةً فَأَكْثِرْ مَاءَهَا وَ تَعَاهَدْ جِيْرَانَكَ
“Wahai, Abu Dzar! Jika kamu memasak kuah, maka perbanyaklah airnya (kuah) dan bagilah kepada tetanggamu”.

Dalam kehidupan bermasyarakat, tetangga menduduki pada tatanan kehidupan yang terpenting. Tetangga dapat diibaratkan sebagai saudara terdekat yang posisinya berada di sekitar tepat tinggal kita. Selain itu, tetangga juga menjadi penolong kita di kala kita memperlukan bantuan dalam bentuk apapun itu. Tetangga ibarat saudara sedarah bagi kita. Saudara sedarah mungkin tidak akan bisa menolong di saat kita memerlukan pertolongan di waktu mendesak dan getir. Pada kondisi seperti demikian biasanya tetanggalah yang akan membantu kita. Maka tidak salah bila ada perintah agar berlaku baik terhadap tetangga. Bila sikap kita terhadap tetangga baik, maka Insya Allah kehidupan kita akan berjalan baik pula. Rasulullah SAW bersabda “Jika kamu memasak kuah, maka perbanyaklah airnya (kuah) dan bagilah kepada tetanggamu”. Dalam hadis ini sesungguhnya Rasulullah SAW mengajari kita bagaimana cara hidup bermasyarakat. ‘perbanyaklah airnya’ memiliki pesan moral yang begitu tinggi, yakni salah satu cara mendekatkan diri kita terhadap tetangga. Berbagi kebahagiaan yang Allah SWT berikan kepada tetangga akan memberikan ketentraman tersendiri bagi kita. Jika Allah SWT Maha Pemurah dengan memberikan begitu banyak kenikmatan kepada hamba-hambanya, mengapa kita enggan berbagi kepada tetangga?

Senin, 16 September 2013

MENYAMBUNG TALI SILATURRAHMI DARI SILSILAH KELUARGA



By: Muhammad Qamaruddin

            Apakah kamu pernah bertanya kepada ayah atau ibumu dengan kalimat seperti ini, “Apakah keluarga kita sudah menuliskan silsilah keluarga?” Apabila orang tuamu menjawab “belum punya”, maka sudah saatnyalah sekarang kamu memikirkan hal ini. Atau jangan-jangan kamu bahkan belum pernah terpikirkan hal tersebut sama sekali?

BERBUAT BAIK DENGAN TETANGGA

Oleh: Amir Hamzah

 “.......dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”. (QS. An-Nisa [04]:36)
           

Suatu ketika, saat sedang lahapnya menyantap makan siang, tiba-tiba ada pengemis datang menghampiri. Apa yang akan dilakukan? Apakah membiarkan pengemis tersebut menadahkan tangan disertai dengan ‘pekikan’ suara meminta. Ataukah langsung memberi pengemis, tetapi dengan memperhitungkan uang yang akan diberikan. Ataukah langsung memberinya, tanpa perhitungan dengan jumlah uang yang diberikan kepada pengemis tersebut. Dari ketiga opsi di atas, manakah yang menggambarkan diri kita?