Oleh: Muhammad Qamaruddin
“Mas, Mudik tahun ini naik apa?”
“Kapal Laut, InsyaAllah,” jawabku.
“Yakin Mas?” lanjutnya bertanya. Aku hanya menjawab dengan senyuman.
***
suasana pagi di KM Dharma Kartika IX |
Lebaran Tahun 2022 merupakan
momentum yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia, khususnya orang-orang di
perantauan. Bagaimana tidak, 2 tahun lamanya mereka memendam rasa dan keinginan
untuk mudik, namun urung dilakukan karena terhalang kebijakan dari pemerintah
berkaitan dengan masih merebaknya penyebaran covid-19. Oleh sebab itulah pada
lebaran tahun 2022 ini, saat pemerintah sudah melonggarkan kebijakannya,
masyarakat beramai-ramai untuk pulang kampung.
Bagi aku sendiri, mudik bukanlah
sesuatu yang baru. Hampir setiap tahun aku melakukannya. Semenjak masih mukim
di Pondok Pesantren dulu, studi di Brunei Darussalam, berkuliah di Yogyakarta,
atau ketika berdomisili di ibukota Banjarmasin seperti sekarang ini. Karena kampung
halamanku berada di Kota Kandangan, Hulu Sungai Selatan, sekitar 3-4 jam dari
pusat ibukota Banjarmasin, maka hampir tiap tahun selalu merasakan atmosfer
mudik.
Lalu bagaimana dengan situasi mudik
tahun 2022 ini? Tahun ini aku memilih mudik terlebih dahulu ke rumah istri di Sumenep,
Jawa Timur. Kenapa Tidak Ke Kandangan dulu? my mother passed away last year (Allahummagh
firlaha). So, setelah tiba ke Banjarmasin kembali, aku akan berkunjung (baca:
ta’ziah) ke Kandangan.
Dalam kesempatan ini, aku mau
sedikit berbagi pengalaman bagi yang ingin mencoba naik transportasi laut,
khususnya dari Banjarmasin ke Surabaya (bjm-sby). Ini merupakan pengalaman
pribadi saat menaiki KM Dharma Kartika 9 rute Banjarmasin-Surabaya (Bjm-Sby).
Aku berharap, kisah ini dapat menjadi sedikit gambaran bagi yang ingin
mencobanya.
Transportasi paling Nyaman dan Mudah Ya Naik
Pesawat Aja
Sebenarnya, untuk menuju
Surabaya, transportasi yang paling gampang, mudah, dan cepat adalah naik
pesawat. Aku yakin semua pasti setuju. Durasinya kurang lebih 1 jam saja. Untuk
harga normal, tiket Bjm-Sby berada pada kisaran 500-700 ribuan (harga tahun
2022). Syukur-syukur jika dapat tiket promo lebih murah dari itu. Selain
Surabaya, tiket dengan tujuan Jakarta juga termasuk yang murah meriah.
Sayangnya, tiket dengan harga murah
ini tidak berlaku pada saat memasuki musim mudik, katakanlah pada saat lebaran.
Dari hasil pengamatanku, tiket bjm-sby bisa naik berkali-kali lipat. Hasil
pengecekanku terakhir saat membuat tulisan ini, harga tiket ada yang sudah menyentuh
angka 2,6 jutaan! Wow! Mahal sekali.
Memang pada dasarnya, harga
tiket pesawat ini bergantung pada kapan kita memesannya, dan pada momen apa kita
memesannya. Sepengalamanku, cara terbaik untuk mendapatkan tiket murah pada
saat mudik yaitu memesannya 2-3 bulan sebelum keberangkatan. Biasanya harganya
paling cuma naik 100-150 ribuan dari harga normal. Syukur-syukur jika ketemu
harga tiket yang masih normal.
Lalu lagaimana jika memesan
Kurang dari 2 bulan sampai mendekati hari keberangkatan? Aku dapat pastikan
harganya akan terus naik meroket dengan cepat, mungkin sampai ketemu angka 2,6
juta seperti tahun ini. Masalahnya, tidak semua orang tahu tanggal berapa ia
benar-benar sudah liburan/cuti saat menjelang idul fitri. Yang ASN atau pegawai
pemerintahan pasti paham maksudku.
Ini menjadi salah satu alasan
kenapa sebagian orang urung untuk naik pesawat pada saat mudik. Karena harganya
terlalu mahal. Bahkan dari beberapa berita yang berseliweran, ada beberapa
provinsi di Indonesia yang justru harga tiket pesawat lebih mahal ketimbang
jalan-jalan ke luar negeri. Ada yang sampai 9 juta sekali jalan. Ironis bukan? Begitulah
keluh kesah para pemudik di Indonesia. Mudah-mudahan pihak yang mengurusi
masalah ini mempunyai solusi yang bagus berkenaan harga tiket yang terasa
begitu mahal ini (trying to ‘colek’ someone in government).
Lalu jika sudah begini, lalu apa
transportasi yang dapat dijadikan alternatif? Salah satunya adalah dengan menggunakan
transportasi kapal laut.
Kenapa Memilih Kapal Laut?
Tahun ini banyak yang
bertanya-tanya, kenapa memilih naik kapal laut ketimbang naik pesawat? Apalagi
saat mereka bertanya mengenai durasi naik kapal laut bjm-sby, aku pun dengan
santai menjawab, “18 jam bang.” Padahal hampir setiap tahun aku pulang ke
kampung halaman istri dengan naik pesawat. But anyway, ini bukan pertama
kalinya aku naik kapal laut.
Begini kawan-kawan. Perlu diklarifikasi
dulu bahwa sebenarnya ‘budget’ yang kupunya untuk mudik dengan naik pesawat PP
Bjm-Sby sudah sangat aman Sentosa. Artinya, seandainya aku dan keluarga
memutuskan untuk naik pesawat pun, it’s no problem. Terimakasih juga Pak
Jokowi untuk tambahan 50% tukinnya tahun ini (uhuk2). Namun, setelah berdiskusi
Panjang dengan istri, kita akhirnya lebih memilih untuk menggunakan jalur laut.
Kenapa? Let me explain.
Menikmati perjalanan; Tahun 2022 ini
pemerintah cukup sportif karena dengan legowo menambah jatah liburan,
setelah tahun-tahun sebelumnya kebanyakan dihapus. Setidaknya ada waktu sekitar
10 hari cuti yang diberikan. Otomatis, ini merupakan waktu yang panjang dan
bisa dimanfaatkan untuk perjalanan mudik. Memang semua orang pasti ingin pulang
ke kampung halaman secepat mungkin. Namun sebenarnya tidak ada salahnya untuk sejenak
menikmati perjalanan. Alasan ini kurang lebih sama dengan orang-orang yang
memilih untuk naik perjalanan darat (kereta api, bis, mobil, motor, dst)
ketimbang perjalanan udara. Percayalah, ada sensasi yang berbeda antara durasi
perjalanan yang pendek dengan yang Panjang. Intinya ada pada bagaimana cara kita
menikmati perjalanan tersebut. Termasuk menikmati perjalanan melalui jalur
kapal laut. Dengan waktu yang Panjang tersebut, kita dapat menambah kawan,
bersosialisasi, mengamati berbagai macam hal, bercengkrama dengan anak istri di
perjalanan Salah satu hal yang dapat kubagi dari perjalanan kali ini adalah
tulisan yang anda baca sekarang.
Anggota Keluarga yang semakin bertambah; Bagi
yang tidak tahu, tiket pesawat dengan harga dewasa dikenakan pada penumpang
dengan umur lebih dari 2 tahun. Jika Kurang dari 2 tahun, maka akan dikenakan
biaya tiket khusus infant (bayi). Nah, ini menjadi salah satu alasanku
kenapa memilih jalur kapal laut. Perlu diketahui jumlah anggota keluargaku
terdiri dari 4 orang, aku, istriku, dan 2 anakku.
Jika tahun kemarin, aku hanya cukup membayar 3
orang, karena anak terkecilku masih dianggap infant. Maka tahun ini, aku
harus membayar 4 orang, karena anakku yang kedua sudah berumur lebih dari 2
tahun. Artinya, tahun 2022 ini aku harus membayar penuh tiket 4 orang. Mari
kita coba simulasikan. Jika tiket pesawat harganya 1,3 juta (pengecekan
terakhir saat aku mau beli tiket pesawat), maka aku harus membayar 5,2 juta
untuk total keseluruhan. Ini belum biaya-biaya lain lho ya. Dengan asumsi,
tiket ini kubeli Pulang pergi, maka biaya yang harus dikeluarkan adalah senilai
10,4 juta! Mahal? Iya.
Oleh karena itulah, aku kira jumlah anggota
keluarga yang mau mudik juga menjadi pertimbangan, transportasi apa yang mau
kita pilih. Ini akan lain cerita jika aku cuma sendiri saja. semakin banyak
jumlah anggota keluarga, maka kemungkinan memilih alternatif transportasi lain
yang lebih murah juga akan semakin besar.
Alokasi dana untuk hal lain; Simpel saja,
saat dapat menghemat biaya sepersekian persen untuk biaya transportasi, maka
ada dana yang dapat disimpan dan dialokasikan untuk hal lain. Misalnya, THR an
anak istri, sangu mudik, beli oleh-oleh, bagi-bagi angpau, atau bahkan untuk
biaya jalan-jalan wisata.
Awalnya dulu saat ingin memilih tiket pesawat, aku
tidak terpikir untuk melakukan wisata selain di sekitar kampung halaman istri,
misalnya ke Gili Labak (coba di search wisata apa itu, bagus!). Tentu
saja dengan alasan yang logis, dana sudah banyak habis dipakai untuk
transportasi. Namun, setelah memutuskan untuk memilih transportasi kapal laut,
aku dan istri malah kepikiran mau jalan-jalan dulu ke kota lain sebelum balik
ke Kalimantan. Entah ke Surabaya, Malang, ataupun ke Yogyakarta. Nanti di lain
kesempatan, akan aku ceritakan pengalaman jalan-jalan wisata tersebut.
Hemat biaya Transportasi; tidak dapat dipungkiri,
ini mungkin menjadi alasan yang paling utama. Perlu diketahui, Tiket kapal laut
tidak se-fluktuaktif tiket pesawat. Jikapun ada kenaikan harga, biasanya hanya
kisaran 50-100 ribu an saja. Sehingga bagi yang mau pesan tiket H-7
keberangkatan pun masih bisa. Bahkan ada beberapa pemudik yang justru baru
pesan tiket pada saat hari H. Harganya pun masih terbilang murah.
Untuk tahun 2022, tiket kapal laut Bjm-Sby (via
Online) seharga 450 ribu per orang. Untuk anak2 sekitar harga 390 ribu per
orang. Adapun untuk bayi (2 tahun ke bawah), seharga 55 ribu per orang. Murah
bukan? Mari kita simulasikan. Aku memesan 2 tiket orang dewasa, dan 2 tiket
anak-anak. Maka total biaya yang kubayar adalah 900 ribu + 780 ribu = 1,680
ribu. Asumsikan saja aku PP menggunakan kapal laut, maka aku hanya perlu
menyiapkan dana sekitar 3,3 juta an untuk 4 orang. Harga ini cukup jauh lebih muirah jika
dibanding naik pesawat bukan? Ada berapa banyak dana yang bisa dihemat pada
saat mudik ini.
Epilog
Pada dasarnya, setiap pemudik mempunyai
pertimbangannya sendiri dalam memilih transportasi mana yang ingin digunakan.
Hal ini bisa dimulai dari melihat jarak, biaya, waktu, ketersediaan
transportasi, budget, jumlah pemudik, keamanan, kenyamanan, dan tentu saja
keselamatan. Oleh karena itulah, apa yang kusampaikan ini, hanyalah sebagai
informasi mengenai salah satu transportasi yang dapat digunakan pada saat mau
mudik. Jika poin utama dari mudik adalah kenyaman, kemudahan, tidak melelahkan,
dan tidak memandang berapapun biayanya, my first recommendation is airplane.
Naik pesawat aja teman-teman.
Selain itu, hal utama yang ingin disampaikan dari
cerita ini adalah bahwa naik kapal laut tidak semengerikan dari yang
dibayangkan. Ya memang akan terasa tidak mudah jika tidak tahu cara dan
strateginya. InsyaAllah hal tersebut akan disampaikan di cerita berikutnya. Aku
akan bagikan pengalamanku saat naik kapal, dari cara pemesanan tiket, saat
berada di pelabuhan, perjalanan di dalam kapal, hingga nanti sampai ke
Surabaya.
Banjarmasin, 05 Juni 2022