This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 30 Juni 2014

MEMORI RAMADHAN DARI TAHUN KE TAHUN (PART I)





Bertemu lagi dengan Bulan Ramadhan! Bulan penuh rahmat. Bulan penuh ampunan dan maghfirah. Bulan yang paling utama dari bulan-bulan yang lain. Bagi seorang muslim, kedatangan bulan Ramadhan telah ditunggu jauh-jauh hari. Selama satu bulan penuh, Allah akan melipatgandakan pahala bagi siapapun yang beribadah. Saat hari Idul Fitri tiba, setiap muslim akan menjadi orang yang suci laksana bayi yang baru dilahirkan. Subhanallah.
            Sesungguhnya setiap muslim pasti mempunyai kenangan atau memori indah tentang bulan Ramadhan. Sehubungan dengan bulan Ramadhan ini, saya mencoba untuk menggali ingatan saya. Kenangan apa saja yang saya rasakan setiap kali bertemu dengan bulan Ramadhan. Saya ingin memulainya dari tahun terakhir saya berada di Pondok Pesantren, yaitu 7 tahun yang lalu pada tahun 2007.

Tahun 2007
            Bulan Puasa terakhir di Pondok Pesantren. Pada saat itu saya masih menjabat sebagai Ketua pengurus Organisasi Santri Darul Hijrah (OSDA). Artinya saya bersama pengurus OSDA lainnya harus mengurusi semua kegiatan santri. Tidak terkecuali kegiatan pada masa bulan Ramadhan. Seingat saya, pada awalnya seluruh santri wajib berpuasa di Pondok Pesantren selama setengah bulan (dua minggu). Itu berlaku bagi santri dari kelas satu sampai kelas enam. Setelahnya, para santri dari kelas satu sampai kelas enam dibolehkan untuk pulang.

Rabu, 25 Juni 2014

LISAN DAN TULISAN


 
Terus terang, saya termasuk orang yang sulit menyampaikan pendapat secara langsung. Pada saat semua orang asyik membahas sesuatu, bisa jadi saya adalah pendengar paling baik dari awal sampai akhir. Bukan berarti saya tidak bisa berpendapat. Hanya saja kadang saya merasa bingung, kapan saya harus mengeluarkan suara. Pada akhirnya, semua percakapan itu pun ditutup tanpa adanya sepatah dua patah kata dari saya. Oleh karena itulah, sampai hari ini saya tidak pernah ikut –atau diikutkan– lomba debat.