Tanggal 25 April 2016 kemarin,
sekitar jam 9 pagi, saya mendapat SMS yang bunyinya “Selamat kepada
pemilik nomor: 0**********6 resmi memenangkan Honda scoopy, di edisi
tahun 2016 dari BIMATRI dengan pin pemenang: 25477. Untuk info silahkan
hub: 089652144159 (catat nomor telepon penipunya ya!)
Ini bukan
pertama kalinya saya mendapatkan sms seperti ini. Bisa diduga bahwa ini
adalah modus penipuan. Akan tetapi, satu hal yang membuat saya ragu itu
bukanlah penipuan adalah sms yang langsung dikirim dari NOMOR
PROVIDERNYA (saya lingkari merah di screenshoot). Bukannya biasanya
berasal dari nomor telepon pribadi? Akhirnya saya mencoba untuk
menghubungi no tlp yang tertera di SMS.
Setelah berbincang
dengan sang penerima telepon, saya sempat yakin kalo itu memang beneran
hadiah (Alhamdulillah dapat Honda scoopy, gkgk), apalagi di awal ia
selalu menekankan kalau hadiah ini tidak memungut biaya sepeserpun,
biaya pengiriman pun gratis. Akan tetapi, semakin ke belakang keyakinan
saya semakin berkurang. Ia mulai menjelaskan mengenai biaya untuk
pembalikan nama di kantor samsat Jakarta. Jika saya menunggu di Yogya,
maka biaya yang diperlukan sebesar 1,7 juta. Jika diambil langsung, maka
biayanya Cuma 1 jt. Semua pembayaran tersebut harus diselesaikan pada
hari tersebut dengan ditransfer ke pihak panitia. Jika tidak, maka
hadiah akan dilimpahkan kepada pemenang cadangan. Lho kok begitu?
Akhirnya saya meminta izin untuk mengecek website resmi providernya,
apakah memang ada pengumuman terkait undiah berhadiah tersebut. Namun,
sang penelepon mengatakan jika undian ini tidak dicantumkan di website,
akan tetapi hanya diumumkan dengan cara langsung menghubungi ke pengguna
setia provider yang terpilih (wah,tambah ga yakin ini). Saya pun
meminta waktu untuk berpikir dan bertanya-tanya. Ia malah berkata kalau
undian ini hanya pihak pusat yang mengetahui. Pernyataan terakhir saya
sebelum menutup telepon, “iya Pak, saya juga mau telepon langsung ke
pusat, kebetulan saya punya temen juga di sana”. Hehe
Selanjutnya, saya memutuskan untuk menelpon CS pusat. Dari kesimpulan yang saya dapatkan dari keterangan CS, bahwa itu memang benar modus penipuan. Perlu diketahui, saya tidak mungkin repot-repot menelepon ke sana kemari jika no telepon yang mengirim SMS tersebut adalah nomor pribadi. Masalahnya ini adalah berasal langsung dari nomor providernya.
Selanjutnya, saya memutuskan untuk menelpon CS pusat. Dari kesimpulan yang saya dapatkan dari keterangan CS, bahwa itu memang benar modus penipuan. Perlu diketahui, saya tidak mungkin repot-repot menelepon ke sana kemari jika no telepon yang mengirim SMS tersebut adalah nomor pribadi. Masalahnya ini adalah berasal langsung dari nomor providernya.
SMS-nya langsung dari nomor providernya! |
So, buat kawan-kawan semua, pokoknya hati-hati dengan modus penipuan
yang sudah memakai beragam cara. Salah satunya seperti SMS yang berasal
langsung dari providernya. Mending di konfirmasi ke costumer service
pusat, apakah itu benar atau tidak. Dari info yang saya dapatkan, bahwa
pihak provider hanya akan memberikan informasi terkait program dan
layanan seputar produk via website resmi. Saya aja hampir ketipu hanya
gara-gara liat pengirimnya langsung dari provider.
Saya
sebenarnya sempat bingung (udah saya tanyakan juga ke CS nya), kok
penipunya bisa langsung masuk ke jaringan. Harus ada tindak lanjut dan
proteksi dari provider-provider yang ada di Indonesia, supaya tidak
bermunculan korban-korban lainnya. Coba bayangin, bagaimana dengan
orang-orang yang tidak memahami hal ini, bisa jadi mereka percaya dan
menjadi korban.
Email balasan (bag 1) |
Email balasan (bag 2) |
0 komentar:
Posting Komentar
apa komentar anda tentang bacaan ini?