Oleh: Muhammad Qamaruddin
"Sekiranya
manusia mengetahui kebaikan-kebaikan yang terdapat di bulan Ramadhan, tentulah
mereka mengharapkan agar seluruh bulan adalah bulan Ramadhan”
(HR. Ibnu Huzaimah)
sumber; www.resensi.net |
Bulan suci
Ramadhan mempunyai banyak keutamaan. Inilah alasan Allah SWT begitu
mengistimewakan bulan ini. Karakter bulan Ramadhan sangat berbeda dengan 11
bulan lainnya (dalam tahun Hijriah). Karakter-karakter istemewa tersebut hanya
terdapat pada bulan Ramadhan, tidak pada bulan-bulan lainnya. Dalam kesempatan
ini, penulis ingin menjabarkan beberapa keutamaan dari bulan Ramadhan. Semoga
dengan ini, kita sadar akan kebaikan Allah SWT mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan.
Semoga kita dapat memanfaatkan bulan Ramadhan tahun ini dengan seoptimal
mungkin.
Syahrul ‘Azhim, Bulan yang
Agung
‘Adzhim
merupakan salah satu nama dan sifat dari Allah SWT. Selain itu, ‘Azhim
juga dipakai untuk menunjukkan rasa kagum terhadap kemulian sesuatu. Ketika
Rasulullah SAW mengagumi sesuatu, maka nilainya tentu akan jauh lebih besar daripada
apa yang dikagumi oleh manusia biasa. Nabi SAW sangat mengagung-agungkan bulan
Ramadhan. tidak hanya itu, bahkan Allah SWT pun juga mengagungkan bulan ini.
Kita telah
menyaksikan, berapa banyak manusia yang mengagung-agungkan Allah pada bulan
ini. Inilah bulan agung yang dirindukan oleh setiap orang. Pada bulan ini,
orang akan semakin dekat dengan Yang Maha Agung. Berapa banyak pula orang yang
mendapat hidayah pada bulan ini. Subhanallah! Betapa agungnya bulan
Ramadhan ini.
Selain itu, Allah
SWT mengagungkan bulan ini, karena pada bulan inilah Allah SWT mewajibkan puasa
yang merupakan salah satu rukun dari lima rukun Islam. Allah Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang mensucikan bulan ini. Ia memberikan segala kemudahan bagi
hamba-Nya yang ingin mendekatkan diri kepada-Nya.
Rasulullah SAW
bersabda, “Wahai segenap manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung
penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih
baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa di siang harinya sebagai
kewajiban, dan qiyam di malam harinya sebagai sunah. Barangsiapa menunaikan
ibadah yang difardukan, maka pekerjaan itu setara dengan orang mengerjakan 70
kewajiban....” (HR. Khuzaimah).
Syahrul mubarak, Bulan (Penuh)
Berkah
“Marhaban Ya
Ramadhan”, “Marhaban Ya Syahrul Mubarak”. Selamat datang Ramadhan.
Selamat datang bulan penuh berkah. Akhir-akhir ini, banyak orang yang
menggaungkan ungkapan ini. Masih banyak lagi ungkapan-ungkapan lainnya untuk
mengekspresikan datangnya bulan Ramadhan. Inilah bulan yang penuh dengan
berkah. Detik-detik yang ada pada bulan ini, laksana rangkaian berlian yang
sangat berharga apabila dilewatkan begitu saja. Bagi orang-orang yang beriman,
akan sangat rugi jika melewati semua itu dengan sia-sia. Semua amal dan
kegiatan yang diniatkan untuk ibadah pada bulan ini akan diberkahi oleh Allah
SWT. Berkah tersebut diwujudkan dengan melipatgandakan seluruh pahala.
Syahru Shiyam, Bulan Puasa
Pada
bulan Ramadhan, kita akan melaksanakan satu dari lima rukun Islam, yaitu puasa
(shiyam). Pada bulan ini, Allah memerintahkan kepada seluruh umat Islam
untuk berpuasa satu bulan penuh. Firman Allah SWT, “(Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena
itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan
itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak
hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. ” (Al-Baqarah [2]: 185).
Kewajiban puasa
layaknya kewajiban shalat lima waktu. Oleh karena itu, seorang muslim harus
menjalankan kewajiban ini dengan sepenuh hati, seperti pada saat ia mengerjakan
shalat yang hanya memakan waktu beberapa menit saja. Puasa Ramadhan dilakukan
dari terbit fajar hingga terbenam matahari (maghrib). Tidak hanya menghindari
semua perbuatan yang membatalkan shalat, tetapi juga wajib untuk meninggalkan
perbuatan maksiat, bahkan yang makruh sekalipun. Dari sinilah akan lahir akhlaqul
karimah dalam diri seorang Muslim.
Syahru Nuzulil Qur’an,
Bulan Turunnya al-Qur’an
Dapat dikatakan
bahwa Al-Qur’an dan Ramadhan tidak dapat dipisahkan. Satu alasannya adalah Rasulullah
SAW mendapatkan wahyu pertama dari Malaikat Jibril AS pada bulan Ramadhan. Allah
SWT berfirman, “Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an
sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan bagi petunjuk, dan furqan
(pembeda).” (Al-Baqarah [2]: 185).
Pada bulan
Ramadhan, kita dianjurkan untuk lebih rajin dalam membaca al-Qur’an. Bahkan kita
dianjurkan untuk dapat khatam, meskipun hanya satu kali. Betapa banyak
orang-orang yang dapat mengkhatamkan al-Qur’an pada bulan Ramadhan. Tidak hanya
satu kali, tetapi berkali-kali! Subhanallah! Inilah berkah dari bulan
Ramadhan. Kadang orang-orang –di luar sana– berfikir, mana mungkin dapat
mengkhatamkan al-Qur’an, apalagi dalam beberapa kali dalam satu bulan. Tapi
nyatanya, itu dapat dilakukan, dan biasanya terjadi pada bulan Ramadhan. Inilah
keutamaan Syahru Nuzulil Qur’an, bulan yang di dalamnya diturunkan Kitab
Suci umat Islam, yaitu al-Qur-an.
Syahru Musawwah, Bulan Santunan
Pada bulan Ramadhan, setiap Muslim dianjurkan untuk saling
menderma. Mereka harus menolong sesamanya yang mungkin keadaannya jauh
memprihatinkan. Tidak patut bagi seorang Muslim membiarkan saudaranya di dalam
kesusahan. Apalagi jika pada saat itu ia berada dalam keadaan yang serba
berkecukupan.
Pada hakikatnya,
puasa itu dapat mendidik para pelakunya (Shaim) terhadap apa yang
dirasakan saudaranya yang berkekurangan. Mereka juga akan merasakan bagaimana
rasa lapar itu, dan bagaimana rasa haus itu dirasakan oleh fakir miskin. Pada
saat itulah akan timbul rasa empati terhadap mereka. Dari sinilah akan tumbuh
kesadaran untuk mengubah perilaku. Dari yang dulunya kikir menjadi pemurah.
Yang dulunya pelit menjadi dermawan. Oleh karena itulah bulan Ramadhan disebut
pula sebagai bulan santunan.
Banyak amal yang
berkaitan dengan harta (amwal) dilakukan pada bulan ini, misalnya zakat
fitrah. Adapun amal-amal yang lain, seperti sedekah, infak, wakaf, dan lain
sebagainya, seperti yang telah disampaikan di atas, Allah SWT akan
melipatgandakan pahala dari amal-amal tersebut. Ingatlah, berapapun yang
diberikan, meskipun kecil maka akan tetap bermakna di sisi Allah SWT. Bahkan
dikatakan bahwa barang siapa yang memberi makan dan minum kepada orang yang
berpuasa, meskipun itu hanya seteguk air, maka ia akan mendapat pahala puasa
seperti yang diperoleh orang yang berpuasa.
Syahru Shabr,
Bulan Sabar
Bulan
Ramadhan adalah bulan untuk menguji kesabaran. Esensi puasa berkaitan erat
sekali dengan sabar. Menahan lapar dan dahaga adalah bentuk kesabaran yang
diberikan Allah SWT kepada umat Muslim. Oleh karena itu, seorang muslim yang benar,
seharusnya menjadi insan yang tahan uji.
Membangun
kesabaran ini pun dapat diaplikasikan kepada anak-anak kita. Kita dapat melatih
kesabaran mereka dengan berpuasa. Mulailah dengan menyuruh mereka berpuasa,
mungkin setengah hari. Sampai pada akhirnya ia dapat menjalankan puasa sehari
penuh. Dari sinilah kesabaran akan terbentuk di dalam jiwanya.
Sabar adalah
kekuatan jiwa. Orang yang bersabar akan selalu bersama Allah. Sesuai dengan
firmanNya, “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (al-Baqarah
[2]: 153). Balasan bagi orang-orang yang bersabar, tidak lain dan tidak bukan
hanyalah surga.
Epilog
Sebenarnya
masih banyak lagi keutamaan-keutamaan lain dari bulan Ramadhan. Paling tidak,
dari pemaparan di atas, kita mendapatkan gambaran bahwa betapa bulan Ramadhan
itu merupakan bulan yang sangat istimewa. Kita tinggal beberapa langkah lagi
menuju bulan Ramadhan. Mari kita mempersiapkan diri kita untuk menghadapi bulan
Ramadhan. Mari kita berniat dari sekarang untuk meraih segala kebaikan yang
ditawarkan oleh Allah pada bulan Ramadhan. Semoga Allah selalu memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat merasakan
indahnya bulan Ramadhan. Wallahu ‘alamu bishshawab.
Muhammad Qamaruddin
Pengurus KODISIA
Nyantri di Pondok Pesantren UII
0 komentar:
Posting Komentar
apa komentar anda tentang bacaan ini?