oleh: Muhammad Qamaruddin
Seorang guru SD
bertanya kepada murid-muridnya, apa nama alat transportasi udara? Serentak
mereka menjawab ‘Pesawat Terbang’. Satu orang murid balik bertanya, “Bu, Kalau
kapal terbang?”. Sang guru sambil tersenyum manis mengatakan, “Pesawat terbang
maupun kapal terbang, itu sama saja. Keduanya bisa terbang”. Percakapan
sederhana ini adalah satu percakapan yang pernah kudengar saat melintas di
salah satu SD. Aku mendapatkan suatu kesimpulan, ‘semua orang telah mengenal
yang namanya transportasi udara, pesawat terbang’.
Siapa yang
tidak kenal dengan pesawat terbang atau Kapal terbang. Semua orang pasti
mengenal persis seluk beluknya. Apalagi yang sudah lihat ‘Habibi & Ainun’.
Masih ingatkah kalian dengan romantisme yang diciptakan oleh Habibi untuk
istrinya Ainun? Ia menjanjikan sebuah pesawat terbang untuk sang istri. Wanita
mana yang tidak luluh hatinya mendengar hal itu. Aku juga mau dibuatin pesawat
terbang, tapi siapa yang mau buatin ya...haha
Ok, kembali ke permasalahan.
Pada intinya hampir semua orang di Indonesia –bahkan di dunia- mengenal yang
namanya alat transportasi udara ini, kecuali orang-orang yang terasing dari
dunia modernitas. Hehe. Adanya alat transportasi udara yang katanya di ciptakan
oleh Wright bersaudara ini telah melipat jarak tempuh.Yang jauh jadi dekat, yang
dekat jadi tambah dekat. Yang dulu ditempuh dengan satu hari satu malam, dengan
adanya pesawat terbang, hanya dengan satu jam, dua tiga benua telah terlampau.
Nah, muncul pertanyaan baru, ‘apakah semua orang pernah naik pesawat?’.
Ternyata jawabannya tidak.
Banyak yang
mengatakan pesawat adalah barang mewah. Hanya orang-orang elit berduit yang
dapat menaikinya. Apakah anda setuju dengan pernyataan itu? saya pun akan
setuju jika hidup pada tempoe doeloe. Dulu, mendengar orang naik
pesawat, pasti akan bilang ‘wah!’, ‘wow!’, ‘luar biasa!’, atau kata-kata yang
sejenis dengannya. Sekarang, siapapun dapat menaikinya. Tiket pesawat tidak
lagi semahal dulu. kalau orang sering membandingkannya dengan harga tiket kapal
laut, maka itu sudah zamannya lagi. harga keduanya tidak lagi berbeda layaknya
langit dan bumi. Bahkan sekarang bisa jadi suatu saat anda akan mendapatkan
tiket pesawat yang lebih murah dari tiket kapal laut.
Dari data yang saya dapat, dalam sebuah tulisan dinyatakan bahwa PT
Pelabuhan Indonesia III (persero) mencatat, sepanjang tahun 2012 pergerakan
arus penumpang dan barang jenis general cargo menunjukkan tren menurun.
Realisasi arus penumpang pelabuhan di bawah Pelindo III pada 2012 sebesar
3.452.404 orang atau turun hingga 4 persen dibandingkan tahun 2011 sebanyak
3.606.898 jiwa. Demikian pula untuk arus barang jenis general cargo di wilayah
Pelindo III juga menunjukkan tren menurun. Realisasi arus barang tahun 2012
tercatat sebesar 85.707.097 ton atau turun hingga 9 persen ketimbang tahun 2011
dengan realisasi 94.691.709 ton. "Penurunan penumpang ini karena banyak
yang beralih menggunakan pesawat. Kalau selisih harga tiketnya tidak banyak,
penumpang pilih naik pesawat saja," kata Manajer Humas PT Pelindo III, Edi
Priyanto (tempo.co, surabaya, minggu, 3 feb 2013). Tuh kan
apa kataku, dengan harga yang murah, kenapa tidak sekali-sekali naik pesawat? Khususnya
yang belum naik pesawat lho.
Oleh karena itu, ada baiknya ketika anda sudah mengenal baik
pesawat, anda juga pernah menaikinya. Jangan sampai hanya karena belum
menaikinya, anda mengalami masalah roaming berkepanjangan saat bersama dengan kawan-kawan
yang sedang berbincang-bincang masalah pesawat. Apa tidak malu? Toh, harga
tiket pesawat udah murah dan terjangkau. Kalau mengalami masalah dalam
pencarian tiket, hubungi saja aku, InsyaAllah aku carikan tiketnya. Tapi, bayar
sendiri...
0 komentar:
Posting Komentar
apa komentar anda tentang bacaan ini?