Jumat, 21 Oktober 2011

MANA HARGA DIRIMU


Picingan mata menusuk jiwa
Meremehkan memang….
Tapi itulah faktanya
Sumbar mulut kotor bersahutan
Bersambat memang…
Tapi itulah kenyataannya
Lenggak lenggok berkacak pinggang
Pongah memang…
Tapi itulah realitanya
Begitulah…selalu dan selalu…
Indonesiaku di injak…

Sekarang…
Masih saja duduk di atas daki
Menuai keringat-keringat busuk
Menjilat jejak-jejak kotor
Menjunjung otak-otak dungu
Bahkan hanya untuk sebiji beras
Indonesiaku….mana harga dirimu

Sadarlah…
Kita adalah kita
Mereka adalah mereka
Jiwa ini kekal selamanya
Tanah menunggu polesanmu
Air menunggu belaianmu
Anak-anak bangsa…
 (Qamaruddin, PP UII)

0 komentar:

Posting Komentar

apa komentar anda tentang bacaan ini?