Jumat, 21 Oktober 2011

Tiga Cara Allah Mengawasi Manusia


            Karena takut didatangi pencuri, maka warga suatu perusahaan menyewa penjaga atau hansip. Tetapi terkadang pencurian masih terjadi walau hansip sudah dibayar. Hal ini bisa terjadi bila hansip tersebut lengah atau ketiduran, sehingga si pencuri bisa melakukan aksinya. Hansip juga manusia! bagaimana dengan Yang Maha Mengetahui? Allah SWT mengawasi manusia 24 jam sehari atau setiap detik tidak ada lengah. Di dalam menggunakan pengawasan, ada 3 cara yang dilakukan Allah SWT.
·         Allah melakukan pengawasan secara langsung
Tidak tanggung-tanggung, Allah yang telah menciptakan kita selalu bersama kita di manapun dan kapan saja. Bila kita bertiga, maka Dia yang keempat, bila kita berlima, maka dia yang berenam, begitulah seterusny (QS. al-Mujadilah 7). Bahkan Allah SWT teramat dekat dengan kita, yaitu lebih dekat dari urat leher kita. Dalam al-Qur’an, Allah berfirman:
و نحن أقرب إليه من حبل الوريد
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat leher (QS. Qaaf 16)

·         Allah SWT melakukan pengawasan melalui malaikat
إذ يتلقـّى المتلقـّيان عن اليمين و عن الشمال قعيد
“Ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan & dan yang lain duduk di sebelah kiri (QS. Qaaf 17)
            Kedua malaikat ini akan mencatat segal amal perbuatan kita yang baik maupun yang buruk, yang besar maupun yang kecil. Tidak ada yang tertinggal. Catatan tersebut kemudian dibukukna dan diserahkan kepada kita (QS. al-Kahfi 49)

·         Allah SWT melakukan pengawasan melalui diri kita sendiri
Ketika kelak nanti meninggal, maka anggota tubuh kita seperti tangan dan kaki akan menjadi saksi bagi kita. Kita tidak akan memiliki control terhadap anggota tubuh tersebut untuk memberikan kesaksian sebenarnya.
اليوم نختم على أفواههم و تكلـّمنا أيديهم و تشهد أرجلهم بما كانوا يكسبون.
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan (QS. Yaasin 65)

                        Kesimpulannya, kita hidup tidak akan bisa terlepas di manapun dan kapanpun saja dari pengawasan Allah SWT. Tidak ada waktu untuk berbuat maksiat. Tidak ada tempat untuk mengingkari Allah SWT. Yakinlah bahwa perbuatan sekecil apapun akan tercatat dan akan dipertanyakan oleh Allah SWT di hari perhitungan kelak.

0 komentar:

Posting Komentar

apa komentar anda tentang bacaan ini?