Selasa, 11 Oktober 2011

SIAPA BILANG SEDEKAH MENGURANGI HARTA?



Baru-baru ini saya mengalami sebuah kejadian menarik. Setelah saya merenunginya, saya yakin bahwa Allah saat itu sedang membuktikan janjinya. Dengan kejadian ini saya menjadi semakin mantap bahwa sedekah yang kita keluarkan dengan tulus ikhlas tidak akan mengurangi harta kita, malah melipatgandakan harta yang kita punya. Pada dasarnya setiap pahala yang kita terima dari amal shaleh yang kita perbuat (khususnya sedekah), insya Allah akan dibalas. Namun kita sebagai manusia tidak berhak mewajibkan Tuhan untuk sesegera mungkin membalas amal tersebut. Itu terserah yang dimintai. Apakah Tuhan mau membalasnya sesegera mungkin, beberapa tahun setelahnya, berpuluh-puluh setelahnya, atau bahkan balasan tersebut baru kita terima pada saat kita berada di akhirat nanti. Allah juga akan menilai amal yang telah perbuat tersebut dari segi niat. Apakah benar-benar tulus ikhlas, atau hanya mengharapkan balasan dari makhluk. Karena jika masih ada terbesit dalam hati kita hal tersebut, niscaya amal yang kita kerjakan tidak akan mendapatkan balasan. Hanya sebuah kesia-siaanlah yang kita dapatkan, dan Allah takkan memandang amal tersebut sebagai sebuah kebaikan. Sedangkan kisah yang saya miliki ini, cukuplah menggambarkan sebuah kejadian yang Allah membalasnya tidak beberapa lama setelah kejadian, dalam artian Allah memberikan balasan tersebut di dunia.

Pada hari jum’at lalu, saya pergi ke Institut Tahfizh Qur’an Sultan Hassanah Bolkiah untuk menyetor hapalan. Saya dibekali abah uang 1 ringgit Brunei untuk membayar bas ke Bandar ketika pulang nanti. Sungguh pada saat itu di kantong saya hanya ada uang satu ringgit yang baru saja diberikan abah tersebut, tidak ada uang lain. Singkatnya, ketika saya mau pulang, ternyata Ustadz yang menjaga hapalan saya(maaf, pada saat itu saya belum bertanya nama beliau) berkenan untuk mengantar saya ke Bandar. Sehingga uang 1 ringgit yang diberikan abah pun belum terpakai.
Selesai shalat jum’at di mesjid Sultan Syarif Ali Saifuddin di Bandar, saya masih duduk bersila sambil menatap uang 1 ringgit yang saya keluarkan dari kantong. Apa yang akan saya perbuat dengan uang ini? apakah akan saya belikan nasi katok (nasi bungkus)? Atau lebih baik saya kembalikan pada ayah saya? Terus terang pada saat itu saya belum ada niat untuk bersedekah.
Niat itu baru saja muncul ketika melihat kotak amal yang diletakkan dipinggir mesjid. Tiba-tiba saja saya ingat akan terjemahan hadist nabi yang termaktub di cover belakang buku “Agar Harta Berkah & Bertambah, Gerakan Membudayakan Zakat, Infak, Sedekah, dan Waqaf” karangan Prof. DR. K. H. Didin Hafidhuddin (masa itu baru setengah buku saya baca), yaitu :
“Dan amal sedekah itu hanyalah akan menambah seseorang makin banyak hartanya, maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah SWT akan melimpahkan rahmat-Nya kepada kalian(HR Ibnu Abi Dunya)

mengingat hal itu, entah kenapa hati saya tergerak untuk menyedekahkan uang 1 ringgit tersebut. Dan dengan tulus ikhlas saya memasukkan uang tersebut ke dalam kotak amal. Saya cuma berharap dengan uang 1 ringgit tersebut, Allah membalasnya dengan pahala yang berlimpah. Singkat cerita, pada hari minggu, saya bersama Ali (adik saya), dan Abang Syamsuddin (teman abah) membantu abah mengangkat barang-barang kepunyaan istri bos abah ke lori (mobil truk berukuran kecil) dari airport dan akan dibawa ke rumah beliau. Di rumah, tidak disangka-sangka istri bos abah tersebut memberikan uang. Padahal demi Tuhan abah tidak mengharapkan pemberian . Abah hanya berniat ingin menolong. Setelah dipaksa, mau tak mau akhirnya abah menerima pemberian uang tersebut. Abah membagikan uang tersebut kepada saya, Ali, dan Bang Syamsuddin masing-masing 10 ringgit. Masya Allah! 10 ringgit! Bahkan ditangan ayah masih ada 16 ringgit. Rencananya uang yang 16 ringgit itu mau dipakai untuk membeli bensin. Tidak hanya sampai di situ saja. Sorenya, ketika itu abah bersama membantu seseorang sesuatu hal (sebaiknya tidak perlu disebutkan). Tanpa diduga orang tersebut memberi saya dan abah masing-masing uang 20 ringgit! Alhamdulillah!

Jika kita renungi kejadian di atas, sungguh Allah telah membuktikan janji-Nya bahwa sedekah tidaklah mengurangi harta, bahkan melipatgandakannya. Buktinya saya yang hanya menyedekahkan uang 1 ringgit, hanya berselang 2 hari Allah telah menggantikannya sebanyak 30 ringgit, dan semua itu murni dari pemberian orang tanpa ada niatan untuk meminta. Dari 1 ringgit menjadi 30 ringgit, coba hitung berapa kelipatannya? Semoga dengan kisah ini, kita semua dapat mengambil hikmah yang ada di dalamnya. Amin.(Muhammad Qamaruddin)



0 komentar:

Posting Komentar

apa komentar anda tentang bacaan ini?