Minggu, 08 April 2012

PENGARUH ‘DARI’ DAN ‘UNTUK’


Kata orang ‘buah jatuh tak jauh dari pohonnya’. Rangkaian kata ini memberikan perumpamaan untuk karakter anak yang tak akan jauh dari orang tuanya. Apabila orangtuanya baik, maka anaknya pun akan baik. Sebaliknya, apabila orangtuanya jahat, maka anaknya pun akan menjadi jahat. Saya sering menelaah sifat dari seorang anak. Setelah itu saya akan hubung-hubungkan dengan orang tuannya, baik sang ibu atau sang bapak. Walhasil, walaupun tidak sepenuhnya benar, selalu saja ada yang mirip. Suka cemberut, banyak omong, cerdas, kreatif, emosian, sensitif, ramah, suka tersenyum, selalu saja ada sifat yang diturunkan dari orang tuanya.

Belum lagi kalau dinilai dari segi fisik. Ada yang punya badan besar, ternyata bapaknya juga besar. Ada yang bentuk mukanya oval, ternyata bentuk muka ibunya juga oval. Ada yang pesek, mirip bapaknya. Ada yang rambutnya lurus, mirip ibunya. Bulu mata lentik, mirip ibunya. Senyum khas, mirip bapaknya. Dan lain sebagainya.
Sampai saat ini, saya memang belum pernah bertemu orang yang benar-benar mirip dengan orang tuanya, tapi saya yakin orang seperti itu pasti ada di dunia ini. Malah saya lebih banyak bertemu dengan orang yang tidak mirip sama sekali dengan orang tuanya. Begitulah, setiap individu pasti mempunyai karakternya masing-masing. ‘khas’ yang hanya dia saja yang memiliki. Kalau boleh dibilang, yang seperti Andre, ya cuma Andre. Yang seperti Silvi, ya Cuma Silvi. Yang seperti Iqbal, ya Cuma Iqbal. Saya jadi menyimpulkan bahwa semua orang itu adalah manusia langka! Alasan saya, karena semua orang mempunyai sifat, sikap, dan karakter masing-masing. Jadi, apabila dia mati, orang yang seperti dia pun akan punah. Ingat! Yang saya maksud adalah orang yang benar-benar sama, bukan yang mirip, baik dari segi fisik maupun karakter. Orang yang modelnya seperti saya, ya saya sendiri, tidak ada yang lain. Kalaupun ada, ya Cuma mirip.hee…
Oleh karena itu, berterima kasihlah kepada bapak dan ibu kita yang karakter baiknya lebih banyak mempengaruhi perkembangan sikap kita. Itulah yang dinamakan sifat turunan.                                                                                                                                                          Selain sifat turunan, usaha mereka dalam membentuk karekter kita menjadi penentu perkembangan kita selanjutnya. Akhirnya, kita akan dilepas setelah semuanya siap. Kita menjadi diri kita sendiri dan akan membentuk diri kita sendiri juga. ‘Pada awalnya kamu membentuk kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itu akan membentuk kamu’, ‘at the first we make habits, at the last habits make you’.
Terlepas dari itu semua, apakah itu mau sifat turunan dari orangtua, mau dari pembentukan diri dari orang tua, mau penemuan jati diri oleh masing-masing individu; setiap dari kita semua memang harus menjadi orang yang baik. Hindari sikap buruk, dan perkaya diri dengan sikap baik. Dengan itu semua, niscaya kita akan mendapatkan efek positif dari interaksi terhadap apa yang kita temukan di dunia, baik makhluk hidup (manusia, hewan, tumbuhan) maupun makhluk yang tak bernyawa. Dunia adalah wadah kita membuat sejarah. Tinta emas telah siap digores, jangan sampai hanya tergeletak tak berdaya. Kebaikan manusia merubah dunia menjadi lebih baik. Lalu dengan kebaikan itu, manusia akan dikenang sepanjang masa. Siapkah kamu melakukannya?

(Muhammad Qamaruddin)

0 komentar:

Posting Komentar

apa komentar anda tentang bacaan ini?